Minggu, 04 Januari 2015

Ketahanan Pangan


            Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan. Ketahanan pangan merupakan ukuran kelentingan terhadap gangguan di masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya. Penilaian ketahanan pangan dibagi menjadi keswadayaan atau keswasembadaan perorangan (self-sufficiency) dan ketergantungan eksternal yang membagi serangkaian faktor risiko. Meski berbagai negara sangat menginginkan keswadayaan secara perorangan untuk menghindari risiko kegagalan transportasi, namun hal ini sulit dicapai di negara maju karena profesi masyarakat yang sudah sangat beragam dan tingginya biaya produksi bahan pangan jika tidak diindustrialisasikan. Kebalikannya, keswadayaan perorangan yang tinggi tanpa perekonomian yang memadai akan membuat suatu negara memiliki kerawanan produksi.

World Health Organization mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi. Pemanfaatan pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat secara proporsional. FAO menambahkan komponen keempat, yaitu kestabilan dari ketiga komponen tersebut dalam kurun waktu yang panjang.

Kemiskinan


            Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

·         Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
·         Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
·         Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
·         penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
·         penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
·         penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
·         penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.

·         penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Tenaga kerja


            Pada dasarnya tenaga kerja merupakan salah satu tolak ukur berhasil tidaknya suatu wilayah dalam penyediaan lapangan pekerjaan bagi para tenaga kerja yang tersedia, ketika suatu wilayah dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup bagi para tenaga kerjanya maka angka pengangguran pun akan menurun. Akan tetapi sebaliknya justru masih banyak wilayah yang memiliki tenaga kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan. Fakta yang terjadi adalah beberapa negara berkembang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun gagal memperbaiki  taraf hidup (kesejahteraan) masyarakatnya (Todaro, 2000: 18). Jumlah penduduk pada suatu daerah yang memiliki penduduk padat mempunyai tantangan leih besar, karena tenaga kerja yang tersedia banyak tetapi yang sering terjadi adalah justru lapangan pekerjaannya yang kurang.
Kaum klasik seperti Adam Smith, David Ricardo dan Thomas Robert Malthus berpendapatan bahwa selalu ada perlombaan antara tingkat perkembangan output dengan tingkat perkembangan penduduk yang akhirnya dimenangkan oleh perkembangan penduduk. Karena penduduk juga berfungsi sebagai tenaga kerja, maka akan terdapat kesulitan dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Kalau penduduk itu dapat memperoleh pekerjaan, maka hal ini akan dapat meningkatkan kesejahteraan bangsanya. Tetapi jika tidak memperoleh pekerjaan berarti mereka akan menganggur, dan justru akan menekan standar hidup bangsanya menjadi lebih rendah (Irawan dan Suparmoko, 2002:88).

Dimensi masalah ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas namun jauh lebih serius dengan penyebab yang berbeda-beda. Pada dasawarsa yang lalu, masalah pokoknya tertumpu pada kegagalan penciptaan lapangan kerja yang baru pada tingkat yang sebanding dengan laju pertumbuhan output industri. Seiring dengan berubahnya lingkungan makro ekonomi mayoritas negara-negara berkembang, angka pengangguran yang meningkat pesat terutama disebabkan oleh ”terbatasnya permintaan” tenaga kerja, yang selanjutnya semakin diciutkan oleh faktor-faktor eksternal seperti memburuknya kondisi neraca pembayaran, meningkatnya masalah utang luar negeri dan kebijakan lainnya, yang pada gilirannya telah mengakibatkan kemerosotan pertumbuhan industri, tingkat upah, dan akhirnya, penyedian lapangan kerja (Todaro,2000:307).

cara membuat tempat pensil dari tempat selai bekas

bahan-bahan :

  1. tempat selai roti bekas
  2. double tip
  3. gunting
  4. glitter (warna sesuai selera)
cara membuat :
  1. bersihkan bagian luar tempat selai hingga bersih
  2. tempelkan double tip pada seluruh lingkar tempat selai
  3. setelah itu taburi glitter lalu tepuk tepuk tempat selai agar gliter yang tidak menempel akan jatuh

foto tumblr



banyak foto foto dengan tema foto tumblr di media sosial maupun di internet. untuk membuat foto tumblr yang menarik sangat mudah hanya membutuhkan kreasi masing masing individunya.
foto tumblr indentik dengan sesuatu yang cantik, unik, vintage, dan bisa juga sesuatu yang romantis. contohnya foto diatas, foto tersebut di ambil ketika sore hari dimana posisi matahari di bawah, dan biasanya ketika memotret pada sore hari dengan sinar matahari bisa memunculkan efek gold yang bagus, dan posisi pengambilannya lewat jendela rumah dan kamera menghadap matahari sehingga menciptakan sinar yang bagus dan efek bokeh. kamu bisa gunakan benda benda unik lainnya atau bisa juga tulisan untuk membuat foto tumblr yang bagus.

memotret


gunakan iso rendah antara 100-200
gunakan speed cepat agar gambar di dapat sebelum kertas habis terbakar
gunakan mode continous
gunakan tripod agar kamera tidak shake

wisata kawah putih



Kawah Putih adalah sebuah tempat wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey. Kawah putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warna air yang berada di kawah ini berwarna putih kehijauan, yang unik dari kawah ini adalah airnya kadang berubah warna. Kawah ini berada pada ketinggian +2090 m dpl dibawah puncak/titik tertinggi Gunung Patuha.

Sejarah
Letusan hebat oleh Gunung Patuha pada abad ke 10 membuat banyak orang beranggapan bahwa lokasi ini adalah kawasan angker karena setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan mati. Karena kepercayaan tersebut, tidak ada orang yang berani mendekati kawasan ini sampai akhirnya pada tahun 1837 ada seorang ahli bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang memutuskan untuk pergi ke puncak Gunung Patuha demi ilmu pengetahuan.

Dr. Franz Wilhelm Junghuhn berhasil mencapai puncak Gunung Patuha dan dari sana ia melihat ada sebuah danau berwarna putih dengan bau belerang yang menyegat. Sejak itu, keberadaan Kawah Putih menjadi terkenal dan pada tahun 1987 pemerintah mulai mengembangkan Kawah Putih sebagai tempat wisata.

Akses
Untuk sampai di kawah putih pengunjung bisa menggunakan route perjalanan sebagai berikut: Pengunjung dari luar Bandung yang menggunnakan kendaraan roda empat dapat melewati jalur pintu Keluar Tol Kopo, melewati sayati dan dilanjutkan ke Soreang, dari soreang dilanjukan ke Ciwidey dan sampailah di lokasi kawah putih. Route alternatif bisa menggunakan jalur tol Buah Batu.
Sedangkan bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan umum, akses ke kawah putih ditempuh dengan menggunakan jalur terminal Leuwi Panjang - dilanjutkan ke terminal Ciwidey - lokasi Kawah Putih

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kawah_Putih 

daur ulang cermin berbingkai dengan daun

bahan:
1. daun yang telah di rebus dan di keringkan
2. cermin berbingkai bekas
3. lem
4. gunting

cara pembuatan:

  1. bersihkan permukaan cermin dan bingkai cermin agar debu dan kotoran hilang sehingga lem dapat menempel sempurna
  2. ambil daun yang sudah di keringkan lalu potong ujung tangkainya 
  3. beri lem pada daun lalu tempelkan secara acak pada bingkai cermin
  4. setelah seluruh bingkai tertutup beri hiasan ranting sebagai penambah hiasan
  5. cermin lama pun terlihat seperti baru dan lebih menarik

Pengaruh keluarga dan rumah tangga


                Keluarga adalah kelompok terkecil dalam masyarakat yang meliputi orang tua dan anak-anaknya. Keluarga merupakan kelompok yang paling langsung mempengaruhi perilaku seseorang. Keadaan, kebiasaan, sikap, dan pengajaran dalam keluarga sangat mempengaruhi perilaku orang orang dalam keluarga tersebut yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian suatu barang yang di minati dan yang akan di beli.

                Dalam suatu keluarga berperan secara penuh dalam menciptakan kepribadian masing masing anggota keluarganya, karena lingkungan keluarga di anggap sebagai lingkungan yang vital dalam pembentukan kepribadian.

Pengaruh kebudayaan terhadap pembelian dan konsumsi

Budaya merupakan cara menjalani hidup dari suatu masyarakat yang di transmisikan pada anggota masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya.               

FaktorFaktor Budaya Merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen:

1.       Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya

2.  Sub Budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi


3.    Kelas Sosial Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

Pengaruh kelas sosial

                 Kelas social adalah tingkatan dari struktur kelas masyarakat yang berjenjang dan relative permanen dalam persamaan nilai, minat, dan perilaku. Berbeda tingkat social berbeda pula minat dan perilakunya.
                Ketika berada di kelas social yang tinggi dengan gaya hidup mewah seseorang akan terpengaruh untuk membeli barang yang bernilai tinggi, mewah, dan biasanya mereka membeli bukan atas dasar kebutuhan tapi keinginan untuk menunjukan kepada lingkungannya. Tetapi ketika berada pada kelas social menengah seseorang akan membeli suatu barang sesuai dengan kebutuhanya dan bukan hanya untuk memuaskan keinginan saja. Pada kelas social ini seseorang dapat juga membeli barang mewah dan bernilai tinggi tetapi biasanya bukan untuk menunjukan kepada lingkungan sosialnya melainkan memang karena kebutuhannya. Dan pada kelas social bawah biasanya seseorang akan membeli suatu barang karena mereka benar benar membutuhkan barang tersebut, tidak peduli nilai barang tersebut biarpun memilih barang dengan nilai murah asalkan kebutuhannya dapat terpenuhi karena keterbatasan keuangan.

Kelas atas Kelas bawah
Kebiasaan belanja
  1.  as a plesure
  2. mengunjungi toko yang memiliki image”high-fashion”
  3. Lebih banyak mencari informasi dari media masa
  4. Harga buku indikator kualitas 1.
  5. Menyenangi barang masal dan diskon.
  6.  Memiliki informasi produk yang minim, bertindak berdasar display di toko dan info wiraniaga, suka membeli produk”on sale”.

Sumber daya konsumen dan pengetahuan

Sumber daya ekonomi
Potensi sumber ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumber daya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumber daya alam maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat tergantung terrhadap sumberdaya secara structural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energy sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat di perbarui.

Sumber Daya Konsumen.
Sumber daya konsumen adalah segala sumber daya yang mempengaruhi konsumen untuk membeli barang atau jasa. Sumber daya konsumen ada 3 macam, yaitu :
  • ·         Sumber daya ekonomi adalah segala sesuatu sumber daya yang dimiliki baik yang tergolong sumber daya alam maupun potensi sumber daya manusia yang dapat memberikan manfaat.
  • ·         Sumber daya sementara adalah sumber daya yang bisa menghemat waktu, keinginan manusia ingin membeli barang dan jasa yang tujuananya menghemat waktu yang ada.
  • ·         Sumber daya kognitif adalah sumber daya perencanaan dan pengambilan keputusan seorang konsumen terhadap apa yang ingin di belinya.


Organisasi pengetahuan
                Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung pada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
  • ·         Pengetahuan tentang karakteristik
  • ·         Pengetahuan tentang manfaat produk
  • ·         Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk kepada konsumen


Mengukur pengetahuan
                Cara yang paling nyata dalam mengukur kemampuan pengetahuan adalah menilai secara langsung isi ingatan. Beberapa indicator pengukur pengetahuan, antara lain:
  • ·         Pengetahuan objektif
  • ·         Pengetahuan subjektif


Sumber:

Proses pengambilan keputusan oleh konsumen

Pengambilan keputusan seorang konsumen tergantung beberapa faktor,yaitu personal dan sosialnya. Faktor personal meliputi motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap, dan kepribadian seseorang. Kehidupan personal seseorang pada dasarnya di pengaruhi oleh lingkungan sosialnya atau faktor social. Dimana kepribadian yang terbentuk pada diri seseorang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan di sekitarnya.

                Ada tahapan proses pegambilan keputusan, yaitu:

1.       Perumusan masalah
Adanya kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang diharapkan
2.       Kebutuhan informasi
Informasi tentang barang yang akan di beli membantu dalam pengambian keputusan
3.       Evaluasi alternative
Alternatif membeli atau tidak membeli produk tertentu karena pertimbangan atribut produk
4.       Pengambilan keputusan

5.       Perilaku tindak lanjut